Tour Kab.Belitung Timur (Beltim)

SD Laskar Pelangi

Dulu mungkin SD Muhammadiyah Gantung atau yang lebih dikenal sebagai SD Laskar Pelangi tidak punya arti di mata masyarakat dan juga tidak  seterkenal sekarang. Tetapi semenjak Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata diangkat ke layar lebar, banyak sekali wisatawan yang berkunjung. Hampir setaip hari tempat ini selalu ramai dikunjungi wisatawan terlebih lagi saat weekend, biasanya mereka berkunjung kesana hanya sekedar melihat-lihat atau sibuk berfoto-foto.
          Replika SD Muhammadiyah Gantung yang berdiri diatas bukit tanah lapang berpasir putih dan di samping danau yg menawan. Kondisi fisik bangunan tua ini sangat memprihatinkan. Kayu yang sudah lapuk, memiliki banyak lubang pada dinding dan atap yang bocor disana-sini diatambah lagi bagian sisi  kanan luar dinding ditopang kayu penyangga supaya tidak roboh sehingga mebuat bangunan Replika SD Muhammadiyah gantong ini terkesan sangat kuno.



Museum Andrea Hirata adalah museum sastra (literary museum) pertama di Indonesia. Museum unik ini ada di desa Gantong, Belitong, tempat kisah Laskar Pelangi. Museum ini terbuka untuk umum setiap hari, pukul 10.00-17.30. Tujuan utama Museum Kata Andrea Hirata adalah untuk menginspirasi generasi muda Indonesia agar Pantang Menyerah dan Berani Bermimpi sesuai dengan semangat Laskar Pelangi, serta demi melestarikan nilai-nilai luhur pendidikan. Tujuan lainnya adalah sebagai learning centre dan media untuk mengapresiasi karya-karya sastra dari para penulis baik di dalam maupun di luar negeri. Di dalam museum terdapat pula karya-karya Andrea Hirata yang belum pernah diterbitkan dan merupakan keistimewaan bagi pengunjung museum karena karya-karya yang sangat inspiratif tersebut hanya bisa dibaca di museum ini. Demi melengkapi unsur budaya lokal, di museum juga terdapat warung kopi dengan gaya warung kopi Melayu asli dengan rasa kopi Belitong,namanya Warung Kupi Kuli. Di bagian belakang museum terdapat Ruang Sastra Dunia & Meda Music Journey.


Bendungan Pice adalah Bangunan peninggalan Belanda. Tempat ini juga merupakan salah satu objek wisata sejarah di Pulau Belitung. Bendungan Pice terletak di kota gantung, Belitung Timur.  Lokasi nya juga tidak begitu jauh dengan SD Muhammadiyah Gantong hanya sekitar 1,2km. Istilah “Pice” diambil dari nama sang Insinyur Arsitek Belanda yg merancang bendungan ini yaitu “Sir vance”. Bendungan yang tidak kurang dari 50 meter panjangnya ini dibangun pada tahun 1936-1939. Mempunyai 16 pintu dengan ukuran 2,5 meter dari tiap pintunya. Dari sinilah air terjun dengan ketinggian 10 meter.
        Ada yang menarik dari Bendungan Pice ini. Apabila selama beberapa hari turun hujan yang sangat lebat, maka di sekitar bendungan ini akan terdapat ikan-ikan kecil yang jumlahnya sangat banyak. Masyarakat setempat menamakannya ikan cempedik.  Pada zaman Belanda, Bendungan ini dipergunakan sebagai pengatur tinggi rendahnya permukaan air,guna mempermudah sistem kerja kapal keruk untuk melakukan eksplorasi timah. Kini Bendungan Pice ini masih tetap digunakan untuk mengatur debit air di hulu. Sedangkan aktifitas penambangan timah sudah tidak terlihat lagi di aliran sungai ini.


Vihara Dewi Kwan Im merupakan salah satu objek wisata sejarah di Belitung, tempat ini dibangun pada tahun 1747. Vihara dewi kwam im menjadi bukti sejarah bahwa dulu pernah ada peradaban Budha di Pulau Belitung ratusan tahun yang lalu.  Yang menjadi daya tarik  dari Vihara Dewi Kwan adalah  letaknya yang  berada diatas bukit. Dari sini kita dapat menikmati panorama objek wisata Pantai Burung Mandi yang tidak begitu jauh dari tempat ini. Vihara Dewi Kwan Im memiliki 3 bangunan sebagai tempat berdoa. Bangunan utama adalah tempat berdoa kepada Dewi Kwan Im, bangunan kedua merupakan tempat berdoa kepada Buddha, dan bangunan terakhir adalah tempat berdoa kepada Toapekong atau Dewa Laut. Biasanya wisatawan yang beragama Budha berwisata sekalian melakukan ibadah, sedangkan yang Non-Budha biasanya hanya sekedar berkunjung atau berfoto-foto saja

Pantai burung mandi adalah sebuah pantai yg terletak di Belitung Timur sekitar 80km dari kota Tanjung Pandan. Letak pantai ini tidak berjauhan dengan Vihara Dewi Kwam Im. Pantai ini diberi nama pantai Burung Mandi bukan karena banyak burung yang mandi, tetapi karena disebelah timur laut Belitung ada sebuah gunung bernama Burung Mandi. Pantai ini juga sangat unik karena merupakan satu-satunya pantai di Belitung yg berlatar belakang gunung dan juga di Tempat ini anda tidak akan menemukan satupun Batu Granit raksasa seperti dipantai-pantai lainnya. Yang ada hanya hamparan pasir putih nan halus disepanjang bibir pantai, barisan pohon pinus serta dihiasi dengan puluhan perahu nelayan warna-warni membuat pemandangan pantai ini semakin indah




Pages